Teknik Retorika Dakwah yang Mempesona dalam Pelatihan Mubaligh Majelis Tabligh PCM Krembangan

Teknik Retorika Dakwah yang Mempesona dalam Pelatihan Mubaligh Majelis Tabligh PCM Krembangan

Surabaya, lpqalislammedia - Pada ahad (12/01/2025) Sesi ke-2 Pelatihan Mubaligh Majelis Tabligh PCM Krembangan dengan pemateri Ustadz H. Soedjono, MPD. Julukan beliau adalah dai segudang parikan, karena ketika berceramah selalu menyisipkan parikan yang menghibur dan penuh makna didalamnya. 

Diawal penyampaian materi beliau berparikan "Gowo talam diwadahi kerdus yang belum jawab salam durung...." Secara spontan peserta pelatihan mubaligh menjawab "ados" yang dalam bahasa indonesia diartikan belum mandi.

Retorika dakwah yang beliau sampaikan diterima dari banyak masyarakat, sehingga dakwah yang menggunakan teknik retorika yang bagus akan bisa menjadikan isi ceramahnya tersampaikan dengan baik.

Ustadz Soedjono menyampaikan banyak hal tentang "Teknik Retorika Dakwah yang Mempesona."

Retorika dakwah dapat dimaknai sebagai pidato atau ceramah yang berisikan dakwah, yakni ajakan ke jalan Allah sebagaimana firman Allah SWT :

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

Artinya : "Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk." (QS. An-Nahl : 125)

Ada tiga cara untuk menggolongkan audience, yakni:

  1. Golongan cerdik cendekiawan
  2. Golongan orang awam
  3. Golongan campuran antara orang cendekiawan dan orang awam

Pentingnya dalam menggolongkan audience adalah agar bisa menggunakan bahasa yang tepat.

Dalam menyiapkan pidato/ceramah diperlukan enam langkah, yakni:

  1. Menentukan maksud atay tujuan berpidato.
  2. Menjajaki situasi dan latar belakang pendengar.
  3. Memiliki tema materi
  4. Mengumpulkan bahan/materi pidato.
  5. Menyusun dan mengembangkan kerangka pidato.
  6. Melatih diri dan memiliki jam terbang.

Mengenai unsur retorika dakwah ada 4 unsur ABCD didalamnya, yakni:

  1. A = Audience (Siapa)
  2. B = Behavior (Perilaku)
  3. C = Condition (Kondisi)
  4. D = Degree (Harapan)

ABCD merupakan metode teknis untuk mengembangkan dan merumuskan tujuan berdakwah.

Tujuan pidato/ceramah ada tiga hal, yakni:

  1. Menyampaikan Informasi (Informatif)
  2. Mempengaruhi (Persuasif)
  3. Menghibur (Rekreatif)

Cara Mengurangi rasa cemas dalam berpidato/berceramah:

  1. Siapkan bahan pidato
  2. Datanglah lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan
  3. Kenalilah lingkungan tempat berpidato dan audience terlebih dahulu
  4. Lakukan pemanasan dan pelatihan yang cukup
  5. Berdoalah kepada Allah SWT

Hal-hal yang harus dilakukan ketika akan memulai berceramah:

  1. Rapikan pakaian dan penampilan sebelum berpidato
  2. Ambil nafas perlahan-lahan
  3. Memegang dan mengetuk secara perlahan mikrofon untuk memastikan bahwa mikrofon suara aktif dan ON
  4. Tataplah secara sekilas audience
  5. Membaca basmalah perlahan dan mulai menyapa audience dengan salam

Sikap yang harus dimiliki seorang penceramah ketika diatas mimbar:

  1. Percaya diri sendiri
  2. Bersikap tenang, tidak menunjukkan ketakutan
  3. Menghirup nafas panjang dan dalam, tanpa terlihat audience
  4. Menatap hadirin pada bagian atas matanya, bukan pada matanyayang sedang menyorotkan sinar pandangannya
  5. Berbicara degan gaya original, tidak meniru gaya penceramah orang lain
  6. Berbicara dengan sikap sama-sama sederahjat dan tidak menggurui
  7. Berbicara dengan intonasi nada turun-naik dan tidak datar, karena terkesan menjenuhkan
  8. Berbicara dengan mengatur tempo agar dapat didengar dan dicerna oleh audience
  9. Berbicara dengan memberikan tekanan-tekanan pada hal-hal tertentu untuk mendapatkan perhatian audience
  10. Berbicara dengan tetap memelihara kontak pribadi dengan hadirin
  11. Berbicara dengan menunjukkan wajah yang cerah untuk mendapatkan simpati audience

Hal-hal yang harus dihindari ketika berceramah:

  1. Jangan bersin atau batuk didepan mikrofon
  2. Jangan hanya memandang satu arah audience
  3. Pandangan jangan keatas atau kebawah
  4. Jangan terlalu keras atau terlalu lemah berbicara
  5. Jangan berlebihan dalam menggerakkan tangan
  6. Jangan sering menggerakkan badan kekanan-kiri atau kedepan-belakang
  7. Jangan menunjukkan wajah bersedih meskipun sedang dalam keadaan duka, dan jangan menunjukkan wajah dengan suasana gembira meskipun hatinya sedang bergembira.
  8. Jangan tergesa-gesa berbicara sehingga banyak ucapan yang tidak sesuai
  9. Jangan menggunakan suara leher
  10. Jangan menggaruk=garuk kepala/badan dan mempermainkan kancing baju
  11. Jangan mengucapkan kata=kata asing yang tidak tepat cara pengucapannya
  12. Jangan salah memenggal kata atau kalimat jika membaca naskah
  13. Jangan menggunakan waktu lebih dari yang sudah ditentukan
  14. Jangan menggunakan candaan yang mengandung SARA dan tidak pantas yang mengandung porno

Kontributor : M. Nurwahid


Komentar